Selasa, 24 Januari 2012

WARISAN YUNANI KUNO (PLATO & ARISTOTELES)


Menurut aristoteles klasifikasi konstitusi tergantung pada the ends pursued by states, dan the kind of authority exercised by their government. Tujuan tertinggi negara adalah a good life. Oleh karena itu aristoteles membedakan antara right constitution dan wrong constitution dengan ukuran kepentingan bersama. Jika konstitusi diarahkan dengan tujuan mewujudkan kepentingan bersama disebut konstitusi benar, akan tetapo jika konstitusi diarahkan dengan tujuan mewujudkan kepentingan sepihak maka dikatakan sebagai konstitusi yang salah. Ukuran baik-buruknya atau normal-tidaknya konstitusi baginya terletak pada prinsip bahwa “political rule by virtue of its specific nature is essentially for the benefit of the ruled”. Diantara karya-karya plato mengenai republic dan nomoi terdapat pula dialog-dialog plato yang diberi judul politicus yang memuat tema-tema yang berkaitan erat dengan konstitusionalisme. Jika dalam republic, plato menguraikan gagasan the best possible state, maka dalam bukum politicus sebelum ia menyelesaikan karya monumental berjudul nomoi, plato mengakui kenyataan-kenyataan yang harus dihadapi oleh negara sehingga ia menerima negara dalam bentuknya sebagai the second best dengan menekankan pentingnya hukum yang bersifat membatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar