Rabu, 01 Februari 2012

PERAN MUSLIMAH DALAM PEMBANGUNAN UMAT

Islam dengan keagungan syariatnya, kesempurnaan hukum-hukumnya, serta luasnya tanggung jawabnya telah menjadikan wanita sebagai unsur yang proaktif sebagai angka yang memiliki nilai tinggi dalam pembangunan umat dan pemantapan peradabannya, serta dalam memakmurkan bumi dan realisasi khalifah di seluruh penjuru dunia, setelah sebelumnya wanita dihinakan, tidak memiliki nilai selain alat pemuas nafsu belaka. Pemikiran barat modern mengembalikan wanita kepada kekelaman pertama di dalam masyarakat, menurunkan harkat dan martabatnya dari ketinggian, kepemimpinan, dan kemuliaan, mengeluarkan dari cahaya islam menuju tingkatan paling bawah yaitu ketika menuntut kaum wanita untuk meninggalkan rumah meninggalkan malu dan kesucian untuk berjejeal dengan pria di tempat perkumpulan mereka dengan dalih emansipasi wanita, dan terkadang kesetaraan gender, merealisasikan peran wanita yang proaktif sebagai salah satu unsur masyarakat. Hasil riset dan penelitian yang dihasilkan barat sendiri tentang kondisi yang dicapai oleh wanita berupa pelecehan, penodaan, dan eksploitasi kehormatan, penistaan terhadap kemuliaan dan kesucian. DR Edablin mengatakan “sesungguhnya sebab terjadinya krisis keluarga di amerika dan rahasia dari tindakan criminal di masyarakat ialah seorang istri meninggalkan rumahnya untuk menambah penghasilan rumah tangga, dan memang pendapatan bertambah berbanding lurus dngan runtuhnya akhlak”. Seorang penulis wanita inggris, Lady cook mengatakan “bercampur baur dengan wanita sudah menjadi biasa bagi kaum pria, ini menyebabkan wanita merasa rakus dengan hal-hal yang menyalahi fitrahnya. Seukuran dengan banyaknya percampuran maka seukuran itu pula banyaknya anak-anak zina”. Akan tetapi subhanallah, wanita muslimah memiliki peran yang jelas dan tertentu dalam sebuah masyarakat muslim, banyaknya nash dari al-qur’an dan sunnah yang datang menjelaskan seterang-terangnya. Wanita muslimah adalah saudara kandung laki-laki dan sekutunya. Rasulullah saw bersabda “sesungguhnya wanita itu adalah saudara kandung laki-laki” (HR. abu daud dan lainnya) dihasankan oleh Al-Albani. Jadi kaum wanita seperti kaum pria dalam pelaksanaan pembebanan syariat ia tidak berbeda dalam keadaan apapun dengan kapasitasnya sebagai muslimah kecuali dalam keadaan yang dikecualikan oleh Allah berdasarkan hikmah dan keadilanNya.
Wanita muslimah adalah da’iyah dan pengajar rabbani
Sayyidah binti abdul ghani ialah seorang wanita alim dan mulia, penghafal al-qur’an yang mulia, orang tuanya mendidik dan mengajarkannya untuk menyiapkan dirinya menjadi seorang guru untuk kaum wanita. Ia menghafal al-qur’an dengan hafalan yang gemilang, menerima sebagian ilmu, pandai menulis, berkumpul di majelis-majelis kaum wanita. Ia menginfakkan di jalan kebaikan semua yang ia terima dari upah mengajarnya
Wanita muslimah adalah pemimpin di dalam rumah suaminya
Rasulullah saw bersabda “ setiap anak manusia adalah pemimpin, laki-laki ialah pemimpin keluarganya, dan seorang istri adalah pemimpin di rumahnya” (dishahihkan oleh Al-Albani dalam shahihul jami’). Tidak bisa dipahami bahwa yang pertama kali dikenal oleh akal dari makna kepemimpinan wanita di rumah suaminya adalah ia menjalankan rumah tangga seperti melayani, memasak, merapikan rumah, dan sejenisnya, sekalipun hal tersebut merupakan tugasnya, akan tetapi tugas utamnya ialah mengayomi dan mengarahkan agar siapa saja yang berada di dalam rumahnya harus berada diatas jalan petunjuk dan kebenaranNya.
Sisi aplikatif terhadap peran wanita muslimah dalam masyarakat
1.Memanfaatkan semua stasiun berita yang memberikan perspektif untuk merumuskan peran wanita, serta membantah syubhat-syubhat para musuh yang menyiarkan secara berkala
2.Melakukan pengkajian strategis untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan dalam mengaktifkan peran wanita dalam masyarakat serta perbedaan-perbedaan yang ada pada satu masyarakat dengan masyarakat lainnya
3.Mendirkan pusat-pusat pelatihan atau pendidikan untuk menyiapkan wanita muslimah yang kokoh dan sinergi dengan peran yang menantikan

Semoga kaum laki-laki bangkit melindungi dan kaum wanita bangkit mengemban tugasnya yang suci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar